fbpx

Banjir Bingung? Kering Bingung? Biopori adalah solusi!

Sitibecik © 2020 – Proses pembuatan lubang biopori dengan bor tanah.
Sitibecik © 2020 Proses pembuatan lubang biopori dengan bor tanah.

Tahun baru sejatinya menjadi hal yang menyenangkan bagi setiap orang. Namun, kali ini tidak bagi sebagian warga Ibukota. Ya, seperti sama-sama kita tahu Jakarta dilanda banjir saat pergantian malam tahun baru, atau lebih tepatnya pada tanggal 1 Januari 2020. Kesal? Pasti itu yang teman teman di Jakarta rasakan. Banjir memang semacam bencana musiman di ibukota kita tercinta. Namun, tentu saja masalah ini harus segera diatasi dan dicarikan solusi agar tak senantiasa terjadi tiap tahun.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang sering mengalami bencana alam, baik bencana langsung dari alam seperti meletus nya Gunung berapi, maupun bencana akibat ulah manusia. Salah satu bencana yang cukup rutin terjadi akibat dari ulah manusia yaitu banjir seperti di bahas di awal artikel. Seperti yang kita sama-sama tahu banjir sendiri sering disebabkan oleh kegiatan membuang sampah sembarangan di aliran sungai, membangun rumah di daerah aliran sungai, maupun penebangan pohon-pohon di hutan secara ilegal dan berlebihan. Maka dari itu perlu dilakukan kegiatan konservasi air. Salah satu teknik konservasi air sederhana yakni Lubang Resapan Biopori.

Apa sih biopori itu?

Lubang resapan biopori sendiri berupa lubang-lubang yang dibuat pada permukaan tanah baik secara alami seperti aktivitas organisme seperti cacing, rayap dan hewan lain, serta perakaran tanaman ataupun oleh manusia yang berperan sebagai pintu masuk air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Biopori memberikan manfaat sebagai konservasi air dengan cara mengurangi limpasan air hujan yang jatuh ke atas permukaan tanah dengan meresapkan lebih banyak volume air hujan ke dalam tanah sehingga dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya banjir karena mengurangi genangan air.

Semakin banyak lubang bipori dalam suatu tanah, maka kemampuan tanah dalam menyimpan air juga akan semakin baik. Secara otomatis, dengan meningkatnya kapasitas simpan air oleh tanah nanti nya akan memperkecil peluang terjadinya banjir. Lubang biopori dapat diperbanyak dengan cara memberikan bahan organik ke dalam tanah. Bahan organik tersebut akan menjadi sumber makanan bagi organisme tanah sehingga dapat membentuk lubang biopori yang lebih banyak. Selain menjadi sumber makanan organisme, tentu saja dengan ada nya bahan organik, kesuburan tanah juga akan terjaga.

Punya manfaat nggak nih si biopori?

Selain peran nya yang di kenal sebagai solusi dalam penanganan genangan air berlebih di atas tanah, biopori juga berperan sebagai jalur khusus bagi akar untuk mengatasi hambatan fisik seperti penekanan oleh lapisan tanah karena kepadatan yang tinggi. Dalam beberapa kasus biopori memberikan dampak pada dinamika pertumbuhan akar dan air tanah. Selain itu, lubang biopori juga menambah cadangan air. Biopori yang berukuran lebih besar dengan ruang kosong silinder dapat meningkatkan resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya erosi. Biopori juga dapat menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah.

Manfaat lebih lanjut pula yakni dengan adanya biopori mampu mengurangi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air seperti demam berdarah, malaria, dan kaki gajah. Tingkat kedalaman lubang Biopori dapat bervariasi. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aziz, 2012, semakin dalam lubang resapan biopori maka semakin cepat laju infiltrasi air ke dalam tanah. Kedalaman paling tinggi pada penelitian yang dilakukan tersebut yakni 75 cm. Hal tersebut dikarenakan semakin dalam lubang resapan biopori, gaya gravitasi semakin kuat dan membuat laju infiltrasi air semakin cepat.

Laju infiltrasi yang semakin cepat berbanding lurus dengan banyaknya volume air yang dapat masuk ke dalam tanah, semakin cepat laju infiltrasi maka semakin banyak volume air yang diserap. Semakin banyaknya volume air yang diserap menandakan bahwa lubang resapan biopori tersebut semakin efektif. Lubang resapan biopori merupakan satu dari sekian banyak teknik konservasi air yang dapat dilakukan untuk menstabilkan kondisi lingkungan.

Namun, yang paling penting dari itu semua, adalah perilaku manusia yang harus senantiasa disadarkan bahwa betapa pentingnya menjaga kelestarian alam. Melalui hal-hal sederhana seperti tidak membuang sampah di sungai, kita turut membantu bumi ini agar senantiasa sehat di usianya yang semakin renta. Salam lestari!

Referensi :
Aziz, Umar A. 2012. Kajian kapasitas resap biopori dengan variasi kedalaman dan perilaku resapannya. Jurnal Konstruksia 4(1): 49-51.

By Muhammad Imaduddin Suria

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *