Your basket is currently empty!
Inceptisols (Inceptum Soil) merupakan tanah lain yang mempunyai horison kambik yang batas atasnya di dalam 100 cm dan batas bawahnya pada kedalaman 25 cm atau lebih dari permukaan tanah mineral, atau tidak terdapat bahan sulfidik di dalam 50 cm dari permukaan tanah mineral. Pada satu atau lebih horison di antara kedalaman 20 dan 50 cm di bawah permukaan tanah mineral yang memiliki nilai-n sebesar 0,7 atau kurang dan mempunyai epipedon histik, molik, atau umbrik.
Tanah ini tergolong masih muda, sifat tanahnya sangat bervariasi bergantung bahan induknya, diantaranya: tekstur lebih halus dari pasir halus berlempung, sangat masam sampai netral, tergantung dari sifat bahan asal dan keadaan lingkungannya. Banyak data menunjukkan penampang tanahnya dangkal dan berbatu terutama di pegunungan atau perbukitan berlereng curam. Terdapat juga Inceptisols yang berbahaya untuk tanaman karena mengandung pirit atau aluminium yang tinggi. Pada tingkat subordo dijumpai Aquepts, Udepts, danUstepts yang masing-masing menurunkan grup yang diuraikan sebagai berikut:
Sulfaquepts
Tanah yang mempunyai epipedon histik atau pada lapisan diantara kedalaman 40 cm dan 50 cm memiliki kondisi akuik selama sebagian waktu pada tahun-tahun normal (atau telah didrainase), dan matriks di bawah epipedon atau di dalam 50 cm dari permukaan tanah mineral berkroma 2 atau kurang serta mempunyai horison sulfurik yang batas atasnya didalam 50 cm dari permukaan tanah mineral.
Halaquepts
Tanah yang mempunyai epipedon histik atau pada lapisan diantara kedalaman 40 cm dan 50 cm memiliki kondisi akuik selama sebagian waktu pada tahun-tahun normal (atau telah didrainase), dan matriks di bawah epipedon atau di dalam 50 cm dari permukaan tanah mineral berkroma 2 atau kurang serta tidak terdapat bahan sulfidik. Tanah ini mempunyai satu horison atau lebih dengan ketebalan total 25 cm atau lebih di dalam 50 cm dari permukaan tanah mineral yang memiliki persentase natrium dapat-tukar (ESP) sebesar 15 persen atau lebih (atau SAR sebesar 13 atau lebih), dan terdapat penurunan nilai ESP (atau SAR) dibawah 50 cm seiring dengan bertambahnya kedalaman.
Endoaquepts
Tanah yang mempunyai horison kambik, pada lapisan diantara kedalaman 40 cm dan 50 cm memiliki kondisi akuik selama sebagian waktu padatahun-tahun normal (atau telah didrainase), dan matriks di bawah epipedon atau di dalam 50 cm dari permukaan tanah mineral berkroma 2 atau kurang serta tidak terdapat bahan sulfidik.
Eutrudepts
Tanah lain yang mempunyai horison kambik yang batas atasnya di dalam 100 cm dan batas bawahnya pada kedalaman 25 cm atau lebih, memiliki kejenuhan basa (dengan NH4OAc) sebesar 60 persen atau lebih pada satu horison atau lebih di antara kedalaman 25 cm dan 75 cm dari permukaan tanah mineral, serta memiliki rejim kelembaban udik.
Dystrudepts
Tanah lain yang mempunyai horison kambik yang batas atasnya di dalam 100 cm dan batas bawahnya pada kedalaman 25 cm atau lebih, memiliki kejenuhan basa (dengan NH4OAc) sebesar kurang dari 60 persen pada satu horison atau lebih di antara kedalaman 25 cm dan 75 cm dari permukaan tanah mineral, serta memiliki rejim kelembabanudik.
Dystrustepts
Tanah lain yang mempunyai horison kambik yang batas atasnya di dalam 100 cm dan batas bawahnya pada kedalaman 25 cm atau lebih, tidak mengandung karbonat bebas di dalam 200 cm, memiliki kejenuhan basa (dengan NH4OAc) sebesar kurang dari 60 persen pada satu horison atau lebih di antara kedalaman 25 cm dan 75 cm dari permukaan tanah mineral, serta memiliki rejim kelembaban ustik.
Haplustepts
Tanah lain yang mempunyai horison kambik yang batas atasnya di dalam 100 cm dan batas bawahnya pada kedalaman 25 cm atau lebih dari permukaan tanah mineral, serta memiliki rejim kelembaban ustik.
Sumber: Pengantar Peta Sumberdaya Tanah Eksplorasi – Pusat Penelitian Tanah & Agroklimat, 2000.
Leave a Reply