fbpx

Apa Itu Lahan Rawa Pasang Surut?

Lahan Rawa Pasang Surut merupakan lahan rawa yang rejim airnya dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut atau sungai (Sudana, 2005). Berdasarkan pengaruh air pasang surut, khususnya sewaktu pasang besar di musim hujan, bagian daerah aliran sungai dapat dibagi menjadi tiga zona:

(a) Zona I (Wilayah rawa pasang surut air asin/payau),
(b) Zona II (Wilayah rawa pasang surut air tawar), dan
(c) Zona III (Wilayah rawa lebak, atau rawa non-pasang surut).

Wilayah zona II sudah berada di luar pengaruh air asin/salin dan yang dominan adalah pengaruh air-tawar (fresh-water) dari sungai, namun energi pasang surut masih cukup dominan yang ditandai oleh masih adanya gerakan air pasang dan air surut di sungai (Sagala, 2010).

Pembagian zona lahan rawa di sepanjang daerah aliran sungai
bagian bawah dan tengah (Najiyati et.al., 2010).

Selain berdasarkan tipologi, lahan rawa pasang surut dapat dikategorikan menurut tipe luapan air menjadi 4 kelompok (Widjaja-Adhi, 1986):

(1) Tipe A, selalu terluapi baik pasang besar maupun kecil;
(2) Tipe B, hanya terluapi pada pasang besar saja;
(3) Tipe C, tidak pernah terluapi, walaupun pasang besar. Air pasang mempengaruhi secara tidak langsung, sehingga kedalaman air tanah dari permukaan tanah kurang dari 50 cm;
(4) Tipe D, tidak pernah terluapi dengan kedalaman air tanah lebih dari 50 cm.

Saat volume air sungai relatif tetap atau malahan berkurang di musim kemarau, pengaruh air asin/salin dapat merambat sepanjang sungai sampai jauh ke pedalaman. Pengaruh air asin/salin di sungai dapat mencapai jarak sejauh 40-90 km dari muara sungai pada bulan-bulan terkering yaitu bulan Agustus-Oktober (Widjaja-Adhi et.al. 1992; Subagyo 1997 cit. Sagala, 2010).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *