Your basket is currently empty!
Oxisols (Oxide Soil) merupakan tanah yang mempunyai horison oksik dengan batas atas didalam 150 cm dari permukaan tanah mineral dan tidak terdapat horison kandik yang memiliki batas atas di dalam kedalaman tersebut, atau mengandung klei sebesar 40 persen atau lebih (berdasarkan berat) dalam fraksi tanah halus dan horison kandik yang memiliki sifat-sifat mineral dapat-lapuk seperti horison oksik dan batas atasnya di dalam 100 cm dari permukaan tanah mineral.
Oxisols merupakan tanah yang telah terlapuk sangat lanjut, penampang tanahnya dalam, bertekstur klei, porositasnya tergolong tinggi, daya menahan air kecil, dan didominasi mineral klei kaolinit, oksida besi dan aluminium. Tanah ini relatif resisten terhadap erosi, tergolong sangat miskin unsur hara dan cadangan mineral, kapasitas tukar kation rendah, dan retensi fosfat tinggi. Penyebarannya terutama di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Dua subordo yaitu: Udox dan Ustox telah dijumpai dan masing-masing menurunkan grup yang dapat diuraikan berikut:
Eutrudox
Tanah yang mempunyai horison oksik dengan batas atas di dalam 150 cm dari permukaan tanah mineral dan tidak terdapat horison kandik yang memiliki batas atas di dalam kedalaman tersebut, atau tanah yang mengandung klei sebesar 40 persen atau lebih (berdasarkan berat) dalam fraksi tanah halus dan horison kandik yang memiliki sifat-sifat mineral dapat-lapuk seperti horison oksik dan batas atasnya di dalam 100 cm dari permukaan tanah mineral. Tanah ini mempunyai kejenuhan basa (dengan NH4OAc) sebesar 35 persen atau lebih pada seluruh horison di dalam 125 cm dari permukaan tanah mineral.
Hapludox
Tanah yang mempunyai horison oksik dengan batas atas di dalam 150 cm dari permukaan tanah mineral dan tidak terdapat horison kandik yang memiliki batas atas di dalam kedalaman tersebut. Rejim kelembaban tanahnya tergolong udik.
Sumber: Pengantar Peta Sumberdaya Tanah Eksplorasi – Pusat Penelitian Tanah & Agroklimat, 2000.
Leave a Reply