fbpx

Apa Itu Vertisols? Yuk Kenal Tanah Lebih Dekat!

Vertisols (www.nrcs.usda.gov)

Vertisols merupakan tanah yang mempunyai suatu lapisan setebal 25 cm atau lebih dengan batas atas di dalam 100 cm dari permukaan tanah mineral, memiliki bidang kilir atau ped berbentuk baji, rata-rata tertimbang kandungan klei sebesar 30 persen atau lebih, dan rekahan-rekahan yang terbuka dan tertutup secara periodik. Biasanya tanah berwarna hitam, miskin bahan organik, dan dominan mineral klei golongan smektit yang berkembang dari bahan induk relatif kaya basa-basa dan agak sulit melalukan air.

Meskipun tanah ini kaya basa-basa, tetapi miskin nitrogen dan fosfat. Apabila cukup tersedia air, potensinya sangat baik untuk persawahan, walaupun berat pengolahannya di musim kemarau. Penyebaran Vertisols terutama di daerah beriklim kering dengan bentuk wilayah datar sampai bergelombang, seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. Pada tingkat subordo dijumpai Aquerts, Uderts, dan Usterts yang masing-masing menurunkan grup yang diuraikan sebagai berikut:

Endoaquerts

Tanah yang mempunyai suatu lapisan setebal 25 cm atau lebih dengan batas atas di dalam 100 cm dari permukaan tanah mineral, memiliki bidang kilir atau ped berbentuk baji, dan rekahan-rekahan yang terbuka dan tertutup secara periodik. Di dalam 50 cm dari permukaan tanah mineral terdapat satu horison atau lebih yang mempunyai kondisi akuik pada sebagian waktu dalam tahun-tahun normal (atau telah didrainase) dan matriknya berkroma 1atau kurang.

Hapluderts

Tanah yang mempunyai suatu lapisan setebal 25 cm atau lebih dengan batas atas di dalam 100 cm dari permukaan tanah mineral, memiliki bidang kilir atau ped berbentuk baji, dan rekahan-rekahan yang terbuka dan tertutup secara periodik.

Haplusterts

Tanah yang mempunyai suatu lapisan setebal 25 cm atau lebih dengan batas atas di dalam 100 cm dari permukaan tanah mineral, memiliki bidang kilir atau ped berbentuk baji, dan rekahan-rekahan yang terbuka selebar 5  mm atau lebih mencapai ketebalan 25 cm atau lebih, di dalam 50 cm dari permukaan tanah mineral, selama 90 hari kumulatif atau lebih setiap tahunnya pada tahun-tahun normal.

Sumber: Pengantar Peta Sumberdaya Tanah Eksplorasi – Pusat Penelitian Tanah & Agroklimat, 2000.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *