fbpx

Tanah mineral dan organik, apa bedanya? #soilscience

Tanah mineral (Inceptisols Kawunganten, kiri), tanah organik (Histosols Salatiga, kanan)

Tanah merupakan lapisan terluar dari permukaan bumi. Lapisan tersebut dapat menghidupi makhluk hidup dikarenakan berbagai tumbuhan dapat tumbuh di atasnya. Tahukah kamu tanah yang satu dengan yang lain bisa saja berbeda? Apa sih bedanya tanah-tanah di bumi kita ini? Kuy simak infonya sobat! 😎

Secara garis besar, tanah dibagi menjadi dua macam yaitu tanah organik dan tanah mineral. Dari penamaan tersebut dijelaskan bahwa bahan induk penyusun tanahnya berbeda. Tanah organik adalah tanah yang didominasi dari pelapukan residu atau sisa makhluk hidup, sedangkan tanah mineral adalah tanah yang didominasi dari pelapukan batuan. Dari segi bahan organiknya sudah jelas bahwa tanah organik memiliki kandungan bahan organik yang lebih tinggi daripada tanah mineral. Oleh karena itu, tanah organik cenderung bewarna hitam atau gelap. Hal tersebut juga membuat berat volume tanah organik jadi lebih ringan loh dibanding tanah mineral.

Bila merujuk klasifikasi nama tanah USDA, tanah organik dapat disebut juga sebagai tanah histosols (berasal dari kata histo atau jaringan). Sedangkan tanah mineral dapat digunakan secara umum untuk penamaan tanah selain histosols seperti inceptisols, alfisols, ultisols dan lain sebagainya. Di Indonesia, tanah organik cenderung lebih familiar disebut sebagai tanah gambut yang banyak ada di sebagian besar daerah Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

Gimana sudah lebih tahu kan sekarang sobat becik? semoga bermanfaat 😄

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *